Betulkah Bandung kota seniman?

Adakah tempat bagi seniman untuk berekspresi?

Adakah ruang publik untuk mengapresiasi karya seni?



Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, merupakan salah satu tamu undangan istimewa dalam pergelaran Titik Api yang diselenggarakan di Sasana Budaya Ganesha, Jumat, 5 Juni 2009 yang lalu.

Setelah kegiatan itu berlangsung secara meriah, secara spontan perwakilan Yayasan Harry Roesli, Aat Suratin memanggil Gubernur untuk turut tampil ke atas pentas. "Ya, ini spontan saja ya, sekarang di sini sedang ada orang paling penting di Jawa Barat, nah kita dengarkan bagaimana tanggapannya terhadap nasib kesenian ya..." ujar Aat yang kemudian diikuti oleh tepuk tangan penonton mengiringi langkah Ahmad Heryawan ke atas paggung.

"Ya, semangat Harry Roesli ini memang harus kita jaga ya. Karena kesenian merupakan salah satu alat untuk menyampaikan kebenaran. Kesenian dan kebenaran itu sejatinya beriringan. Jangan sampai apa yang tidak benar jadi dibenarkan atas nama seni. Dengan adanya kreasi kita dapat membuat hal yang benar menjadi menarik dan mudah untuk di terima," papar Ahmad Heryawan.

Ahmad Heryawan kemudian memunculkan sebuah pernyataan yang membuat ribuan pengunjung Sabuga malam itu menjadi berguruh, "Nah, sekarang masalahnya, kota ini banyak melahirkan seniman besar seperti Harry Roesli. Tapi di kota yang katanya pabrik seniman, ini justru tidak ada tempat untuk menampilkan karya-karyanya...". "Nah, itu dia pak..." celetuk Aat. "Maka dari itu, sekarang kita cari dimana tempat yang cocok... kita dirikan sebuah tempat sebagai wadah bagi para seniman untuk menumpahkan ekspresinya agar masyarakat dapat mengapresiasi", lanjut Ahmad Heryawan yang disusul gemuruh tepuk tangan pengunjung.

Ya, kita nantikan saja... semoga apa yang Gubernur Jawa Barat sampaikan dapat dibuktikannya, dengan demikian peluang kesenian dan tradisi untuk terus berkembang semakin terbuka lebar.
You can leave a response, or trackback from your own site.

10 Response to "Ahmad Heryawan, "Harus Ada Tempat Bagi Seniman di Kotanya Sendiri""

  1. Pingu-penguin Said,

    betul sekali!!
    kdang pemerintah sendiri yang tdk bisa mengembangkan potensi seni di daerahnya masing-masing. seperti birokrasi yang ribet dan minimnya tempat yg dapat digunakan.

    Posted on 6 Juni 2009 pukul 22.08

     
  2. eksentrik artistik Said,

    betulll! kita nantikan janji Gubernur yaa. Semoga ia dapat membuktikannya :)

    Posted on 7 Juni 2009 pukul 03.07

     
  3. andini patricia Said,

    ini masalah klasik yang memang selalu saja begitu.. tapi peran kita juga penting lho! semangat menyayangi kesenian kita :)

    Posted on 7 Juni 2009 pukul 03.57

     
  4. eksentrik artistik Said,

    ya! jangan sampai budaya yang sesungguhnya jati diri kita mati diantuk waktu

    Posted on 7 Juni 2009 pukul 04.03

     
  5. Anonim Said,

    bukan ga ada tempat sih, tapi masih sedikit banget tempat yang tersedia..
    seniman bandung harus bisa pameran di bandung pokoknya :)

    Posted on 7 Juni 2009 pukul 05.02

     
  6. eksentrik artistik Said,

    yap betul gemala, sebetulnya kita punya beberapa... tapi kondisinya sangat mengkhawatirkan... coba kita tengok gedung AACC di braga, Gor Saparua, dan Rumentang Siang di Jalan Baranang Siang - Ahmad Yani. Rasanya kurang layak untuk digunakan... :)

    Posted on 7 Juni 2009 pukul 05.05

     
  7. Anonim Said,

    kalau tempat untuk performance iya sih banyak yang udah kurang layak, apalagi rumentangsiang. untung dago tea house masih bagus.
    kalau galeri alternatif untuk seniman kayaknya udah lumayan berkembang tapi masih daerah dago ke atas aja.
    semoga semakin meluas ya!

    Posted on 7 Juni 2009 pukul 05.16

     
  8. eksentrik artistik Said,

    amiin. iya Bandung punya beberapa galeri seperti selasar sunaryo, nu art, atau galeri kita... tapi tidak ada yang didirikan pemerintah bukan?
    yaa semoga saja gubernur kita ini bisa memberikan fasilitas yang mudah dan murah dalam hal akses.

    semoga semakin semangat berkarya ya Gemala!

    Posted on 7 Juni 2009 pukul 05.21

     
  9. bhirmbani Said,

    hm,jadi sebenernya masalahnya di pemerintah ya?
    kalo gitu semoga para eksekutif itu bisa menepati janjinya ya..

    Posted on 7 Juni 2009 pukul 11.04

     
  10. Abdalah Gifar Said,

    Bagusnya sih ada satu mall atau plasa yang dijadiin ruang ekspresi seniman. Kayanya Bandung dah kebanyakan mall atau plasa. Satu aja dijadiin tempat semacam itu, gak ngaruh buat image Bandung sebagai kota wisata belanja.Namun, tentu punya pengaruh berarti bagi seniman dan perkembangan seni di Kota Industri Kreatif dan Kota Seni. Akan sangat membanggakan.

    Posted on 7 Juni 2009 pukul 23.37

     

Posting Komentar